13 Maret 2011

Keponakan Sendiri

Kebetulan sekolah sedang libur di bulan Oktober
ini, aku ( namaku Tris .) bersama Istri dan kedua
anakku (yang besar baru kelas I SD) berlibur ke Malang sambil mengunjungi
orang tua istriku. Rumah mertuaku bukannya dikota Malangnya tetapi agak
jauh di Desa diluar kota Malang yang masih terasa sejuk. Seperti kebiasaan
di desa, tetangga2 mertuaku masih termasuk keluarganya juga dan sisamping
kiri rumah mertuaku adalah keluarga adik perempuannya yang sudah mempunyai
anak 3 orang dan semuanya perempuan . Yang terbesar nama panggilannya Asih
dan masih duduk di kelas 3 SMU di desanya, yang kedua bernama Ami masih
kelas 1 di SMUnya Asih dan yang terkecil Ari masih duduk di kelas 2 SMP ,
sedang Bapaknya kerja di suatu PT di Surabaya yang hanya pulang ke desanya
setiap bulan habis gajian.
Yang kudengar dari mertuaku, ke 3 keponakannya itu walau tinggal di desa
tapi badung-badung dan susah di atur sampai2 Ibunya kewalahan. Kupikir
mungkin akibat Bapaknya nggak pernah ada di rumah sehingga nggak ada yang
disegani.
Untuk menyingkat cerita, baiklah kumulai saja kisah nyataku ini.
Ketika tahu aku dan keluargaku datang di desa, Ibunya Asih datang kepadaku
dan meminta tolong untuk memberi les kepada ke 3 anaknya terutama kepada
Asih, karena ujian akhir sedah dekat. Oh iya, mertuaku dan keluarganya tahu
kalau aku dulu kerja sebagai seorang Guru SLTA sebelum diterima kerja
disalah satu BUMN di Jakarta.
Naaak..Triiis, mumpung lagi libur disini, tolong yaaa Si Asih dan adik2nya
diberi les kata ibunya Asih sewaktu semua keluarga sedang ngobrol2. Asih
dan adik2nya langsung protes ke ibunya .Buuu .ibu ini gimana siiiih .kita
sedang libur .kok malah disuruh belajar ? Asiiih , teriak ibunya agak keras
.apa angka2 di raportmu sudah bagus ? Apalagi ujian sudah dekat ., kalau
hasil ujianmu jelek, bapakmu mana sanggup menyekolahkan kamu di Universitas
swasta, lanjut ibunya dengan sedikit ngotot.
Supaya nggak terjadi keributan, lalu aku berusaha menengahinya dengan
mengatakan Asiiiih ., Ibumu benar .ikut ujian UMPTN itu nggak gampang .Mas
Triis mau kok membantu Asih dan adik2 dan waktunya terserah saja, bisa
pagi, siang atau malam.
Kebetulan hari Selasa sore, Istriku dan ibunya pergi ke Kediri untuk
mengunjungi saudaranya yang sedang sakit dan mungkin akan menginap semalam.
Kira2 jam 9 malam ketika aku sudah siap akan tidur , Asih yang memakai baju
tidur tanpa lengan yang longgar dan belahan dadanya yang sangat rendah
datang memintaku untuk mengajari matematik. Lho .kok malam2 begini Sih .apa
nggak ngantuk nanti, kataku agak malas karena aku sendiri sudah mulai
ngantuk. Naah kata Mas Tris kemarin .terserah Asih soal waktunya kebetulan
lagi belum ngantuk nih Mas, jawabnya. Lalu Asih mengajakku kerumahnya dan
dia sudah menyaipkan buku2nya di meja makan. Lho ..kok sepi , tanyaku pada
Asih melihat rumahnya terasa sepi, kemana Ibu dan adik2 mu Siiih ? Sambil
duduk dikursi satu2nya di meja makan, Asih mengatakan kalau mereka sudah
tidur sejak tadi.
Lalu Asih mulai membuka bukunya dan menanyakan persoalan2 matematik yang
nggak dimengertinya dan aku menerangkannya sambil berdiri disamping kirinya
sambil sesekali kulirik belahan dadanya yang sangat jelas terlihat dari
atas. Teteknya nggak terlalu besar tapi terlihat menonjol tegang di balik
baju tidurnya yang berleher rendah itu. Dari pengamatanku beberapa saat
sewaktu Asih mengerjakan soal- soal matematik yang kuberikan, kelihatannya
dia nggak bodo bodo amat, mungkin karena bandel dan nggak pernah belajar
saja sehingga hasil raportnya jelek. Suatu saat ketika aku menuliskan
jawaban matematik yang ditanyakannya, secara nggak sengaja siku tangan
kananku menyenggol toketnya dan terasa empuk kenyal walaupun masih
terbungkus Bhnya. Asiiih , maaĆ¢€™af yaaa nggak sengaja, kataku basa-basi.
Eeeeh nggak nyangka kalau Asih malah berguman ..aaah sengaja juga .nggak pa
pa kok.. Maaas, katanya dengan tanpa menoleh. Nah kesempatan baik nih,
sambil menyelam minum air, sambil ngajarin siapa tahu dapat kesempatan
menggoda Asih yang kudengar bandel dan suka pacaran disekolahnya, pikirku.
Kembali Asih mengerjakan soal- soal yang kuberikan dan aku melihat apa yang
dikerjakannya dari belakang badan Asih dan sesekali kulongok belahan
dadanya yang membuat dadaku berdesir dan kepingin memegangnya serta membuat
celana pendek piyama yang kukenakan kelihatan menonjok akibat konttolku
sudah berdiri. Aku jadi melamun dan mencari jalan gimana cara memulainya
supaya bisa memegang toket Asih. Maaas, panggil Asih yang membuatku agak
tersentak dari lamunanku, kalau yang ini , gimana ngerjakannya ? kata Asih
yang agak menunduk mendekati kertas kerjaannya di meja makan. Lalu aku
membungkukkan badanku dari belakang sehingga badanku menepel di sandaran
kursi dan kepalaku ada dikanan bahu Asih sambil tangan kananku menjulur
kedepan diatas kertas kerjaan Asih dan menerangkan gimana cara mengerjakan
persoalan yang di tanyakan, dan Asih nggak berusaha menghindar dari
posisiku dalam menerangkan dan juga nggak berkomentar ketika beberapa kali
toketnya tersenggol tanganku sewaktu bergerak menerangkan di kertas
kerjaannya. Sudah mengerti Aaas , tanyaku setelah selesai menerangkan dan
suuuu daaah maaas, jawab Asih pelan dan aku angkat kepalaku menjauhi kepala
Asih sambil kukecup mesra leher Asih yang jenjang dan kulihat Asih agak
menggelinjang mungkin kegelian dengan kecupanku itu sambil berkata lirih
.aaaaaahhh .maaaas gee..niiit aahh nanti Asih kasih tahu Mbak Sri ( nama
panggilan Istriku) lho baru tahuuuu, menakut nakuti ku. Yaaa jangan dong
Aaas, bisa perang dunia..nanti, kataku dari belakang dan kulanjutkan kata2
rayuan gombalku ..haa biiiis, Asih maniiiis .dan body Asih menggairahkan
siiiih .sambil kembali kukecup lehernya. Lagi2 Asih menggelinjang dan lalu
melepaskan pinsil dari tangannya sambil berkata pelan seolah mendedah
..aaahh Maaas ..jaaa ngaaan .nanti ada yang tahuuuu. Karena nggak ada
tolakan yang berarti dan Asih nggak berusaha menghindar atau pergi, aku
semakin tambah berani dan kupegang kepalanya serta agak kuputar sedikit
kekanan lalu segera bibirnya kucium dalam2 dan nggak nyangka kalau Asih
malah membalas ciumanku dan tangannya dirangkulkan ke badanku. Karena dalam
posisi begini kurang enak, sambil masih tetap berciuman, lalu kuangkat Asih
berdiri dari duduknya dan kupeluk rapat2 badannya ke badanku. Setelah puas
kami berciuman, lalu kualihkan ciuman serta jilatanku ke arah leher Asih
dan kudengar Asih mulai berdesah aaaaahhh ..aaaah maaass .aaaaahhh
..maaaaas .jaaa..ngaaan disiniii ..nanti ketahuan .., mendengar desahan
yang cukup merangsang ini, aku semakin tidak dapat menahan nafsu berahiku
lalu tangankananku kugunakan untuk meremas-remas tetek Asih dari luar Bhnya
dan Asih kembali mendesah aaaaah ..maaas ..jaaa ngaaaan disiniii.
Asiiiih, kita ke kamar Asih sajaaa .yaaaa dan tanpa menuggu jawaban Asih,
kuangkat dan kubopong tubuh Asih sambil kutanya .kamar Asiiih yang mana..As
?
Di dee kaat ruang tamu maas, sambil kedua tangannya dirangkulkan ke
leherku. Rupanya kamar Asih terpisah jauh dari kamar2 lainnya dan sesampai

1 komentar:

  1. http://pelangimerah99.blogspot.co.id/2017/11/5-klub-eropa-yang-ikut-merayakan.html
    http://pelangimerah99.blogspot.co.id/2017/11/lewandowski-kembali-perkuat-bayern.html
    http://pelangimerah99.blogspot.co.id/2017/11/pelangikita.html

    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At Pelangikita.com ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami
    - BBM : D8C5975D
    - WHATSAPP : +855 98 874 349
    - LINE : poker_pelangi

    BalasHapus